Senin, 13 Mei 2013

Mengapa Ali Bin Abi Thalib Diberi Gelar “Karramallahu Wajhahu”?


Tanya:
Mengapa sahabat Nabi, Ali bin Abi Thalib, diberi sebutan “karramallahu wajhahu” di belakang namanya, sementara sahabat Nabi yang lain tidak? Dan apa makna sebutan itu?

Jawab:

Karramallâhu wajhah (sering disingkat “kw”) yang disematkan di belakang nama Ali bin Abi Thalib r.a. itu sebenarnya doa juga seperti halnya radhiyallâhu ‘anhu (sering disingkat “r.a.”, artinya: ‘semoga Allah meridhainya’), rahimahullâh (artinya: ‘semoga Allah merahmatinya’), dan sebagainya. Arti karramallâhu wajhah itu sendiri adalah ‘semoga Allah memuliakan wajahnya’.
Dalam salah satu sumber disebutkan bahwa doa karramallâhu wajhah ini digunakan oleh orang-orang Sufi ketika menyebut nama Ali bin Abi Thalib r.a. Alasannya, antara lain, karena Ali tidak suka memandang hal-hal yang buruk, termasuk bagian bawah badan. Dikisahkan bahwa ketika berduel dengan musuh dan pakaian musuh terkena pedang sehingga terlihat bagian bawah badannya, Ali bin Abi Thalib tidak mau melanjutkan duelnya sampai musuh itu memperbaiki pakaiannya terlebih dahulu.
Sumber lain menyebutkan bahwa karramallâhu wajhah digunakan oleh orang-orang Syi’ah untuk mendoakan Ali bin Abi Thalib. Alasannya karena Ali bin Abi Thalib tidak pernah musyrik sebelum memeluk Islam. Ia tidak pernah menyembah patung sama sekali. Selain itu, juga karena ia tidak pernah melihat kemaluan seseorang pun. Dan agaknya, penyebutan doa karramallâhu wajhah ini juga untuk membedakan Ali bin Abi Thalib dari sahabat-sahabat Nabi yang lain.
Sedangkan sahabat-sahabat Nabi yang lain biasa disebut radhiyallâhu ‘anhu di belakang namanya. Jamak kita temukan dalam literatur-literatur keislaman penyebutan sahabat-sahabat Nabi dengan doa semacam ini. Termasuk juga tabi’in, yaitu generasi setelah sahabat, tidak jarang ulama menyebut radhiyallâhu ‘anhu di belakang nama mereka, meskipun rahimahullâh lebih sering kita temukan.
Demikian, Wallahu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar