Senin, 03 Juni 2013

MEROKOK ITU MENYEHATKAN

pohon siwak
 
Aneh tapi nyata. Ghalibnya, rokok itu mengganggu kesehatan. Tapi ada rokok yang justru bisa menjadi obat. Bahkan, rokok ini bisa membuat orang berhenti merokok. Bagaimana bisa begitu?
Siapapun tahu bahwa rokok itu mengganggu kesehatan. Bahkan, berkat peraturan dari Pemerintah, tak ada satu pun rokok di negeri ini yang luput dari kalimat “Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin”. Namun, tidak demikian dengan rokok SIN. Meski tetap mencantumkan peringatan tersebut karena peraturan dari Pemerintah, ini adalah rokok terapi yang justru dapat menyehatkan orang yang mengkonsumsinya.
Secara medis, rokok ini dapat berfungsi sebagai obat karena dibuat dari ramuan tradisional dan tanpa menggunakan bahan kimia maupun candu. Itulah sebabnya kenapa rokok yang diproduksi oleh KH Abdul Malik ini mampu menetralkan kandungan Tar dan Nikotin. Proses pembuatannya pun sama sekali tidak menggunakan mesin. Benar-benar tradisional.

Jika dirinci, rokok ini terdiri dari 17 jenis bahan ramuan tradisional warisan leluhur. Setelah dikombinasikan dengan rempah-rempah dan diramu dengan tembakau pilihan yang berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah dan membersihkan racun dalam tubuh, terutama pada saluran pernafasan, tenggorokan dan paru-paru. Ramuan tersebut antara lain adalah daun sirih, kayu siwak dan madu.
Menurut manajer perusahaan Mujiono SE, rokok ini tidak hanya memberi efek penyembuhan ketika dihisap saja. Tetapi abu rokok ini juga dapat digunakan sebagai obat gatal-gatal, sariawan dan sakit gigi serta memiliki rasa yang berbeda dengan rokok lain jika dijilat. Rasanya gurih dan asin, kata sarjana ekonomi STIEKN Malang ini sambil mempraktekkannya secara langsung.
Sedangkan jika dihisap, rokok ini memberikan terapi penyembuhan untuk penyakit paru-paru, asma, polip, sinusitis ringan, impotensi, jantung, darah tinggi, liver, ginjal, bahkan kecanduan narkoba. Yang lebih mengherankan lagi, rokok ini telah terbukti dapat membuat orang berhenti dari kebisaaan merokok. Hanya saja, ini tergantung kemauan yang kuat dari masing-masing konsumen. “Saya tidak bisa mentarget secara pasti kapan konsumen bisa berhenti merokok. Semakin kuat kemauan konsumen, maka semakin kuat dan cepat pula kemungkinan berhenti merokok,” lanjut pria asal Jombang ini.
Bagi pemula, konsumen memang akan merasakan efek samping, yaitu pusing, mual-mual, batuk, mulut terasa asin dan sebagainya. Tapi itu semua tidak berbahaya dan hanya karena pengaruh rokok-rokok yang dikonsumsi sebelumnya. Hal ini, kata Mujiono, bukanlah janji tanpa bukti. Selain melalui uji laboratorium dan medis, justru informasi semacam ini bersumber dari para konsumen setelah merasakan efek positif rokok jamu ini. Ada saja inisiatif konsumen untuk menguji kemujaraban rokok ini. Sebagian ada yang melakukan chek up sebelum dan sesudah mengkonsumsi rokok ini ke dokter dan mendapatkan hasil positif. Ada juga yang melakukan rontgen kondisi paru-parunya sebelum dan sesudah mengkonsumsi rokok ini dan mendapatkan perubahan yang positif pula. “Bahkan ada yang membuktikan bahwa asap rokok ini tidak berbahaya bagi orang lain meskipun dikonsumsi didalam ruangan ber-AC,” terang Mujiono.
Di samping itu, pihak perusahaan juga telah mengujikan kandungan rokok ini secara ilmiah di laboratonium Universitas Brawijaya Malang, labo-ratonium Universitas Negeri Malang dan di laboratonium salah satu perusahaan rokok terkemuka di Jawa Timur. Hasilnya, semua sepakat bahwa kandungan Nikotin rokok ini sangat rendah hingga méndekati 0%. Sedangkan Tar-nya berisi ramuan tradisional dan rempah-rempah. Karena itu, jika disesuaikan dengan standar internasional yang menya-takan ukuran Tar dilihat dari berat material asap rokok yang mengandung racun dan menyebabkan nafas terasa berat, sesak serta sakit di dada, rokok ini justru mengurangi racun dengan mengeluarkannya dalam bentuk lendir dan nafas terasa ringan. Setelah diuji pula, rokok ini terbukti memiliki daya tahan lama yang sangat kuat hingga lebih dari satu tahun.
Saat ditanya mengenai rahasia khususnya, Mujiono mengaku bahwa selain upaya medis yang ada dalam rokok ini, Kiai Abdul Malik yang juga Mursyid Tariqah ini tak lupa membacakan doa pada semua jenis rokok Sin. “Betapapun hebatnya ramuan yang ada, kita kan harus tetap berdoa kepada Allah untuk memberikan pertolongan agar menyembuhkan setiap penyakit,” aku bapak tiga anak ini.

0 komentar:

Posting Komentar