Aneh tapi nyata. Ghalibnya, rokok itu mengganggu kesehatan. Tapi ada rokok yang justru bisa menjadi obat. Bahkan, rokok ini bisa membuat orang berhenti merokok. Bagaimana bisa begitu?
Siapapun tahu bahwa rokok itu
mengganggu kesehatan. Bahkan, berkat peraturan dari Pemerintah, tak ada
satu pun rokok di negeri ini yang luput dari kalimat “Merokok dapat
menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan
dan janin”. Namun, tidak demikian dengan rokok SIN. Meski tetap
mencantumkan peringatan tersebut karena peraturan dari Pemerintah, ini
adalah rokok terapi yang justru dapat menyehatkan orang yang
mengkonsumsinya.
Secara medis, rokok ini dapat
berfungsi sebagai obat karena dibuat dari ramuan tradisional
dan tanpa menggunakan bahan kimia maupun candu. Itulah sebabnya
kenapa rokok yang diproduksi oleh KH Abdul Malik ini mampu menetralkan
kandungan Tar dan Nikotin. Proses pembuatannya pun sama sekali tidak
menggunakan mesin. Benar-benar tradisional.
Jika dirinci, rokok ini terdiri dari
17 jenis bahan ramuan tradisional warisan leluhur. Setelah
dikombinasikan dengan rempah-rempah dan diramu dengan tembakau pilihan
yang berkhasiat untuk melancarkan peredaran darah dan membersihkan racun
dalam tubuh, terutama pada saluran pernafasan, tenggorokan dan
paru-paru. Ramuan tersebut antara lain adalah daun sirih, kayu siwak dan
madu.
Menurut manajer perusahaan Mujiono
SE, rokok ini tidak hanya memberi efek penyembuhan ketika dihisap saja.
Tetapi abu rokok ini juga dapat digunakan sebagai obat gatal-gatal,
sariawan dan sakit gigi serta memiliki rasa yang berbeda dengan rokok
lain jika dijilat. Rasanya gurih dan asin, kata sarjana ekonomi STIEKN
Malang ini sambil mempraktekkannya secara langsung.
Sedangkan jika dihisap, rokok ini
memberikan terapi penyembuhan untuk penyakit paru-paru, asma, polip,
sinusitis ringan, impotensi, jantung, darah tinggi, liver, ginjal,
bahkan kecanduan narkoba. Yang lebih mengherankan lagi, rokok ini telah
terbukti dapat membuat orang berhenti dari kebisaaan merokok. Hanya
saja, ini tergantung kemauan yang kuat dari masing-masing konsumen.
“Saya tidak bisa mentarget secara pasti kapan konsumen bisa berhenti
merokok. Semakin kuat kemauan konsumen, maka semakin kuat dan cepat
pula kemungkinan berhenti merokok,” lanjut pria asal Jombang ini.
Bagi pemula, konsumen memang akan
merasakan efek samping, yaitu pusing, mual-mual, batuk, mulut terasa
asin dan sebagainya. Tapi itu semua tidak berbahaya dan hanya karena
pengaruh rokok-rokok yang dikonsumsi sebelumnya. Hal ini, kata Mujiono,
bukanlah janji tanpa bukti. Selain melalui uji laboratorium dan medis,
justru informasi semacam ini bersumber dari para konsumen setelah
merasakan efek positif rokok jamu ini. Ada saja inisiatif konsumen
untuk menguji kemujaraban rokok ini. Sebagian ada yang melakukan chek
up sebelum dan sesudah mengkonsumsi rokok ini ke dokter dan mendapatkan
hasil positif. Ada juga yang melakukan rontgen kondisi paru-parunya
sebelum dan sesudah mengkonsumsi rokok ini dan mendapatkan perubahan
yang positif pula. “Bahkan ada yang membuktikan bahwa asap rokok ini
tidak berbahaya bagi orang lain meskipun dikonsumsi didalam ruangan
ber-AC,” terang Mujiono.
Di samping itu, pihak perusahaan juga
telah mengujikan kandungan rokok ini secara ilmiah di laboratonium
Universitas Brawijaya Malang, labo-ratonium Universitas Negeri Malang
dan di laboratonium salah satu perusahaan rokok terkemuka di Jawa
Timur. Hasilnya, semua sepakat bahwa kandungan Nikotin rokok ini sangat
rendah hingga méndekati 0%. Sedangkan Tar-nya berisi ramuan
tradisional dan rempah-rempah. Karena itu, jika disesuaikan dengan
standar internasional yang menya-takan ukuran Tar dilihat dari berat
material asap rokok yang mengandung racun dan menyebabkan nafas terasa
berat, sesak serta sakit di dada, rokok ini justru mengurangi racun
dengan mengeluarkannya dalam bentuk lendir dan nafas terasa ringan.
Setelah diuji pula, rokok ini terbukti memiliki daya tahan lama yang
sangat kuat hingga lebih dari satu tahun.
Saat ditanya mengenai rahasia
khususnya, Mujiono mengaku bahwa selain upaya medis yang ada dalam
rokok ini, Kiai Abdul Malik yang juga Mursyid Tariqah ini tak lupa
membacakan doa pada semua jenis rokok Sin. “Betapapun hebatnya ramuan
yang ada, kita kan harus tetap berdoa kepada Allah untuk memberikan
pertolongan agar menyembuhkan setiap penyakit,” aku bapak tiga anak
ini.
0 komentar:
Posting Komentar